- Written by
- December 31st, 1969
- Add a comment
Kumpulan Panduan Pengambilan Sample
January 3rd, 2017, 10:49PM
<br/>Panduan Laporan Penjelasan - Saat tutorial sebelumnya telah dibahas mengenai rakyat dan ilustrasi penelitian bersama konsep statistik inferensial yang mendasarinya, Warga dan spesimen adalah potongan metodologi statistika yang bertalian dengan generalisasi hasil penjelasan. Cara-cara pengambilan sampel ini disebut secara teknik sampling. Dengan demikian teknik sampling adalah sistem atau prosedur untuk memilih dan mengambil unsur-unsur / anggota-anggota atas populasi untuk digunakan sebagai sampel secara representatif.<br/><br/>Teknik sampling besar menggunakan skema probabilitas jadi berdasarkan tekniknya dikategorikan menjadi dua dikenal sebagai probability sampling dan non-probability sampling.<br/><br/>PROBABILITY SAMPLING<br/><br/>Probability sampling ialah teknik sampling dimana pada setiap anggota populasi memiliki sistem sama dipilih menjadi ilustrasi. Dengan istilah lain, semua elemen tunggal dari populasi punya peluang tidak nol.<br/><br/>Sistem ini melibatkan pengambilan sembarang (dikocok) atas suatu rakyat. Ada bermacam-macam metode probability sampling dengan turunan & variasi masing-masing, namun paling populer sebagai berikut:<br/>Sampling Acak Sedang (Simple Serampangan Sampling)<br/><br/>Sewenang-wenang sampling ialah metode paling dekat beserta definisi probability sampling. Pengambilan sampel mulai populiasi berdasar pada acak bertolak pada frekuensi kemungkinan semua anggota populasi.<br/><br/>Sampling Acak Sistematis (Systematic Sewenang-wenang Sampling)<br/><br/>Pengambilan sampel melibatkan aturan populasi dalam susunan sistematika tertentu. Probabilitas pengambilan sampel gak sama tersungkap dari keserasian frekuensi pada setiap anggota masyarakat.<br/><br/>Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling)<br/><br/>Populasi dibagi ke di kelompok strata dan lalu mengambil ilustrasi dari setiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua lantas memilih masing-masing wakil daripada keduanya.<br/><br/>Sampling Rumpun (Cluster Sampling)<br/><br/>Masyarakat dibagi ke dalam grup kewilayahan lalu memilih wakil tiap-tiap grup. Misalnya, warga adalah Jawa Tengah lalu sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten. Siap juga batas-batas gunung, darat dan sebagainya.<br/><br/>Sampling Bertahap (Multistage Sampling)<br/>Pengambilan sampel menggunakan lebih atas satu trik probability sampling. Misalnya, memakai metode stratified sampling pada tahap perdana kemudian modus operandi simple serampangan sampling pada tahap kedua dan seterusnya sampai memetik sampel yang diinginkan.<br/><br/>Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size Sampling)<br/><br/>Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling kalau sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total rakyat. Ini merupakan bentuk multistage sampling pada tahap pertama dan lalu random sampling di tara kedua, tetapi jumlah contoh sebanding beserta ukuran komunitas.<br/><br/>NON-PROBABILITY SAMPLING<br/><br/>Teknik non-probability sampling jika setiap anak buah populasi punya peluang nol. Artinya, pengambilan sampel didasarkan kriteria khusus seperti judgment, status, banyaknya, kesukarelaan dan lain-lain.<br/><br/>Ada sifat metode non-probability sampling beserta turunan & variasinya, tetapi paling tenar sebagai berikut:<br/>Sampling Bagian (Quota Sampling)<br/><br/>Mirip stratified sampling adalah berdasarkan skala ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias. Contohnya, jumlah contoh laki-laki 50 orang oleh karena itu sampel perempuan juga 50 orang.<br/><br/>Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)<br/><br/>Pengambilan sampel berdasar pada syuhada bahwa tersebut kebetulan terbit. Misalnya, komunitas adalah di setiap pegguna orbit, maka pengkaji mengambil contoh dari orang2 yang bertepatan melintas di jalan tersebut pada waktu pertimbangan.<br/><br/>Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling)<br/><br/>Pengambilan contoh berdasarkan penyortiran alternatif khusus. Pengkaji membuat tolok ukur tertentu sapa yang jadi sebagai informan. Misalnya, Kamu meneliti kejahatan di Metropolitan Semarang, maka Anda memungut informan adalah Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal & seorang korban kriminal.<br/><br/> teknik pengambilan sampel penelitian kualitatif Sampling Sukarela (Voluntary Sampling)<br/><br/>Pengambilan sampel bertolak pada kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Modus operandi ini paling umum dimanfaatkan dalam jajak pendapat.<br/><br/>Sampling Snowball (Snowball Sampling)<br/><br/>Pengambilan ilustrasi berdasarkan pencarian sampel sebelumnya. Misalnya, penjelasan tentang korupsi bahwa sumber informan mula-mula mengarah menurut informan kedua lalu informan ke 3 dan seterusnya.
Kumpulan Panduan Pengambilan Sample
January 3rd, 2017, 10:49PM
<br/>Panduan Laporan Penjelasan - Saat tutorial sebelumnya telah dibahas mengenai rakyat dan ilustrasi penelitian bersama konsep statistik inferensial yang mendasarinya, Warga dan spesimen adalah potongan metodologi statistika yang bertalian dengan generalisasi hasil penjelasan. Cara-cara pengambilan sampel ini disebut secara teknik sampling. Dengan demikian teknik sampling adalah sistem atau prosedur untuk memilih dan mengambil unsur-unsur / anggota-anggota atas populasi untuk digunakan sebagai sampel secara representatif.<br/><br/>Teknik sampling besar menggunakan skema probabilitas jadi berdasarkan tekniknya dikategorikan menjadi dua dikenal sebagai probability sampling dan non-probability sampling.<br/><br/>PROBABILITY SAMPLING<br/><br/>Probability sampling ialah teknik sampling dimana pada setiap anggota populasi memiliki sistem sama dipilih menjadi ilustrasi. Dengan istilah lain, semua elemen tunggal dari populasi punya peluang tidak nol.<br/><br/>Sistem ini melibatkan pengambilan sembarang (dikocok) atas suatu rakyat. Ada bermacam-macam metode probability sampling dengan turunan & variasi masing-masing, namun paling populer sebagai berikut:<br/>Sampling Acak Sedang (Simple Serampangan Sampling)<br/><br/>Sewenang-wenang sampling ialah metode paling dekat beserta definisi probability sampling. Pengambilan sampel mulai populiasi berdasar pada acak bertolak pada frekuensi kemungkinan semua anggota populasi.<br/><br/>Sampling Acak Sistematis (Systematic Sewenang-wenang Sampling)<br/><br/>Pengambilan sampel melibatkan aturan populasi dalam susunan sistematika tertentu. Probabilitas pengambilan sampel gak sama tersungkap dari keserasian frekuensi pada setiap anggota masyarakat.<br/><br/>Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling)<br/><br/>Populasi dibagi ke di kelompok strata dan lalu mengambil ilustrasi dari setiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua lantas memilih masing-masing wakil daripada keduanya.<br/><br/>Sampling Rumpun (Cluster Sampling)<br/><br/>Masyarakat dibagi ke dalam grup kewilayahan lalu memilih wakil tiap-tiap grup. Misalnya, warga adalah Jawa Tengah lalu sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten. Siap juga batas-batas gunung, darat dan sebagainya.<br/><br/>Sampling Bertahap (Multistage Sampling)<br/>Pengambilan sampel menggunakan lebih atas satu trik probability sampling. Misalnya, memakai metode stratified sampling pada tahap perdana kemudian modus operandi simple serampangan sampling pada tahap kedua dan seterusnya sampai memetik sampel yang diinginkan.<br/><br/>Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size Sampling)<br/><br/>Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling kalau sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total rakyat. Ini merupakan bentuk multistage sampling pada tahap pertama dan lalu random sampling di tara kedua, tetapi jumlah contoh sebanding beserta ukuran komunitas.<br/><br/>NON-PROBABILITY SAMPLING<br/><br/>Teknik non-probability sampling jika setiap anak buah populasi punya peluang nol. Artinya, pengambilan sampel didasarkan kriteria khusus seperti judgment, status, banyaknya, kesukarelaan dan lain-lain.<br/><br/>Ada sifat metode non-probability sampling beserta turunan & variasinya, tetapi paling tenar sebagai berikut:<br/>Sampling Bagian (Quota Sampling)<br/><br/>Mirip stratified sampling adalah berdasarkan skala ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias. Contohnya, jumlah contoh laki-laki 50 orang oleh karena itu sampel perempuan juga 50 orang.<br/><br/>Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)<br/><br/>Pengambilan sampel berdasar pada syuhada bahwa tersebut kebetulan terbit. Misalnya, komunitas adalah di setiap pegguna orbit, maka pengkaji mengambil contoh dari orang2 yang bertepatan melintas di jalan tersebut pada waktu pertimbangan.<br/><br/>Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling)<br/><br/>Pengambilan contoh berdasarkan penyortiran alternatif khusus. Pengkaji membuat tolok ukur tertentu sapa yang jadi sebagai informan. Misalnya, Kamu meneliti kejahatan di Metropolitan Semarang, maka Anda memungut informan adalah Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal & seorang korban kriminal.<br/><br/> teknik pengambilan sampel penelitian kualitatif Sampling Sukarela (Voluntary Sampling)<br/><br/>Pengambilan sampel bertolak pada kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Modus operandi ini paling umum dimanfaatkan dalam jajak pendapat.<br/><br/>Sampling Snowball (Snowball Sampling)<br/><br/>Pengambilan ilustrasi berdasarkan pencarian sampel sebelumnya. Misalnya, penjelasan tentang korupsi bahwa sumber informan mula-mula mengarah menurut informan kedua lalu informan ke 3 dan seterusnya.